Written by Abbiyah Kamilah
Terik matahari menyengat membakar kulit
Pikul sana-sini-disitu disini, berat!
Hitungan perjam demi sesuap nasi
Hidupi diri, anak keluarga digubuk reot
Setetes air di legukan masuk kerongkongan
Buliran beras dimasak bagi rata empat piring
Tanah surga omong kosong
Nyata di film, realitas bagi kaum
berdasi
Ke mall milik si kaya,
Supermarket milik si rakus
Sedang kami, mungut sisa, oh
senangnya
Pagi tadi, tak seperti biasanya
Sorai ramai berbaris bersama tumpukan diksi
Para tikus buat ulah lagi
Sudah kami sekarat ingin dibuat melarat lagi
Pasal ngawur dibentuk lagi
Omnibus law namanya
Hak asasi itu tak kenal kami
Hanya sebatas nama diatas negara demokrasi
Katanya sejahtera, kenyataanya digiling kesengsaraan
Berontak sebentar, diseret di kursi listrik
Menyuarakan keadilan, besok lusa sudah dihilangkan, ingat marsinah apa kabar?
.